Penerapan TQM (Total Quality Management) sebagai
Alternatif Peningkat Daya Saing Perusahaan
Di dalam suatu
perusahaan pasti menginginkan jika perusahaan tersebut bisa berhasil dan
mencapai kesuksesan, apalagi di era sekarang persaingan bisnis di Indonesia
sudah berlangsung sangat ketat. Namun untuk menggapai kesuksesan suatu
perusahaan di perlukannya kualitas yang baik dari suatu perusahaan itu sendiri,
agar perusahaan dapat menarik banyak konsumen. Kualitas adalah kunci untuk
meningkatkan daya saing suatu perusahaan.
Perusahaan yang
menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas akan mampu memenangkan persaingan
karena mampu membuat pelanggan merasa tertarik dan puas. Kualitas yang
dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai yang diberikan dalam rangka
meningkatkan kualitas hidup para pelanggan, semakin tinggi nilai yang
diberikan, maka semakin besar pula kepuasan pelanggan.
Kualitas memegang
peranan yang sangat penting bagi perusahaan yang akan memberikan dampak positif
melalui dua cara yaitu, dampak terhadap penurunan biaya produksi dan dampak
terhadap peningkatan pendapatan, Dampak terhadap penurunan biaya produksi
melalui proses pembuatan produk yang memiliki derajat kesesuaian yang tinggi
terhadap standar-standar sehingga bebas dari tingkat kerusakan yang
mungkin.
Dengan demikian proses
produksi yang memperhatikan kualitas akan menghasilkan produk berkualitas yang
bebas dari kerusakan yang berarti pemborosan dan inefisiensi berkurang sehingga
ongkos produksi per unit akan menjadi rendah yang berarti pula harga pokok
menjadi lebih kompetitif.
Dampak terhadap
peningkatan pendapatan adalah melalui peningkatan penjualan atas produk
berkualitas yang berharga kompetitif. Produk-produk berkualitas yang dibuat
melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang
mampu meningkatkan kepuasan pelanggan atas penggunaan produk tersebut.
Oleh karena itu setiap
pelanggan pada umumnya akan memaksimumkan kualitas dalam mengonsumsi produk,
maka jelas bahwa produk-produk berkualitas tinggi pada tingkat harga yang
berkompetitif akan dipilih oleh pelanggan (Asty Toro, Muh. Ishak Amsari, dan
Hj. Haliah : Jurnal Total Quality Management).
Kualitas yang baik sangat di tentukan oleh pelanggan,
mengapa demikian? Karena para pelangganlah yang dapat menentukan kualitasnya
seperti apa dan hanya mereka yang dapat menyampaikan apa dan bagaimana
kebutuhan mereka, jika suatu perusahaan menghasilkan barang atau jasa yang
tidak berkualitas maka para pelanggan akan mengkritik perusahaan tersebut,
sehingga perusahaan tersebut akan menyadari dan mampu menciptakan barang dan
jasa yang berkualitas yang sesuai dengan keinginan pelanggan.
Atas dasar hal
tersebut di atas, maka tidak dapat dipungkiri pengembangan dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia merupakan prioritas dan tantangan yang harus
dihadapi dalam menyambut era globalisasi.
Salah satu usaha
organisasi yang diterapkan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)
adalah penerapan peran Total Quality Management (TQM) atau di
Indonesia dikenal istilah Pengendalian Mutu Terpadu (PMT). TQM merupakan
suatu pendekatan dalam menjalankan usaha untuk memaksimumkan daya saing
organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses
dan lingkungannya. Dasar pemikiran perlunya TQM, yakni bahwa cara terbaik agar
bersaing dan unggul dalam persaingan global adalah dengan menghasilkankualitas
yang terbaik.
Untuk menghasilkan
kualitas terbaik diperlukan upaya perbaikan berkesinambunganterhadap kemampuan
manusia, proses dan lingkungannya. Cara terbaik agardapat memperbaiki kemampuan
komponen-komponen tersebut secara berkesinambungan adalah dengan menerapkan
peran TQM. Penerapan TQM dalam suatu perusahaan dapat memberikan beberapa
manfaat utama yang pada gilirannya meningkatkan laba serta daya saing
perusahaan bersangkutan (Edwin zusrony : BENEFIT jurnal Managemen dan Bisnis)
Berikut ini beberapa
cara agar suatu perusahaan bisa menghasilkan suatu kualitas barang atau jasa
yang baik agar konsumen/pelanggan bisa tertarik dengan menerapkan TQM (total
quality management), yaitu dengan memerhatikan unsur-unsur TQM (total quality
management) sebagai berikut (Goetsch dan Davis :1994).
·
Fokus pada pelanggan
Dalam suatu perusahaan
sangat penting membuat pelanggannya merasa puas dengan kualitas yang dihasilkan
oleh suatu perusahaan tersebut. Pelanggan berperan besar untuk bisa memajukan
suatu perusahaan, pelanggan mampu menentukan nilai kualitas produk atau jasa
yang disampaikan kepada mereka, maka dari itu, kritik atau saran dari pelanggan
mengenai kualitas produk suatu perusahaan akan membuat perusahaan tersebut
menjadi lebih baik lagi.
·
Obsesi terhadap
kualitas
Di dalam suatu
perusahaan harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi kualitas barang atau
jasa yang diinginkan oleh pelanggan/konsumen, jadi, hal ini berarti bahwa semua
karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut akan berusaha dan melaksanakan
setiap pekerjaannya dengan melakukannya dengan lebih baik lagi.
·
Pendekatan ilmiah
Pendekatan ilmiah
sangat diperlukan dalam penerapan TQM (total quality management), terutama
untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang didesain tersebut. Dengan demikian
data diperlukan dan dipergunakan dalam menyusun patok duga (benchmark),
memantau prestasi, dan melaksanakan perbaikan (Fandy tjiptono & anastiasa
diana : 2001).
·
Komitmen jangka
panjang
Perencanaan adalah hal
yang mendasar yang harus dipikirkan dengan baik-baik oleh suatu perusahaan,
salah satunya yang perlu diperhatikan adalah perencanaan jangka panjang.
Komitmen jangka panjang ini sangat diperlukan dan sangat penting guna
mengadakan perubahan agar penerapan TQM (total quality management) dapat
berjalan dengan sukses.
·
Pendidikan dan
pelatihan
Pada era sekarang
masih terdapat perusahaan yang kurang peduli terhadap pentingnya pendidikan dan
pelatihan. Seharusnya perusahaan harus mendorong setiap pekerjanya untuk
melakukan pelatihan-pelatihan dan terus belajar, hal ini agar perusahaan
tersebut bisa terus berkembang dan bisa menghasilkan kualitas barang atau jasa
yang lebih baik lagi. Jika suatu perusahaan tidak melakukan pendidikan dan
pelatihan, maka akan menyebabkan perusahaan tersebut tidak berkembang dan sulit
bersaing dengan perusahaan lainnya.
·
Perbaikan sistem
Setiap produk barang
atau jasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan proses-proses tertentu didalan
suatu sistem atau lingkungan. Oleh karena itu sistem yang ada perlu diperbaiki
secara terus-menerus agar kualitas yang dihasilkan dapat meningkat.
·
Kerja sama tim
Didalam suatu
perusahaan diperlukan kerja sama tim yang baik agar suatu produk yang
dihasilkan akan lebih bagus hasilnya. Maka dari itu dalam setiap perusahaan
kerja sama tim harus dibina baik antar karyawan dengan perusahaan maupun dengan
pemasok, lembaga-lembaga pemerintah, dan masyarakat sekitarnya.
Selain kualitas yang baik, ada beberapa komponen dasar
yang bermanfaat dalam mendukung peningkatan daya saing suatu perusahaan dan
memikat banyak konsumen yaitu strategi perencanaan, lokasi, kebijakan industri,
teknologi, dan juga sumber daya manusia.
·
Strategi perencanaan
Perencanaan adalah
yang paling awal yang harus dilakukan suatu perusahaan agar perusahaan
bisa berkembang dan lebih maju, jika perencanaan suatu perusahaan tidak baik,
maka akan mudah bagi perusahaan itu sendiri mengalami kemunduran, maka dari
itu, perencanaan harus dibuat secara baik.
Salah satu keputusan
yang paling penting yang dibuat oleh perusahaan adalah dimana mereka akan
menempatkan kegiatan operasional mereka, maka keputusan yang harus diambil
selanjutnya oleh manager operasional adalah strategi lokasi. Lokasi merupakan
salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai
beroperasi, lokasi digunakan untuk memproduksi atau menghasilkan produk baik
barang maupun jasa. (Dra. Tita Deitiana. MM : 2011)
·
Kebijakan industri
Mengapa kebijakan
industri diperlukan untuk peningkatan daya saing suatu perusahaan? Untuk
menciptakan keunggulan kompetitif berkelanjutan diperlukan kerja sama yang baik
antara pemerintah dan sektor swasta. Hubungan tersebut dituangkan dalam bentuk
kebijakan industri. Kebijakan industri bertujuan untuk menyediakan insentif
yang dapat mendorong bisnis untuk berprilaku yang mengarah pada peningkatn daya
saing dan menyingkirkan rintangan-rintangan yang mengurangi daya saing (Fandy
tjiptono & anastiasa diana : 2001).
·
Teknologi
Di zaman sekarang ini,
teknologi sudah mulai berkembang sangat pesat, sehingga dapat memudahkan suatu
perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas. Teknologi yang
dirancang dengan baik berguna untuk memperluas kemampuan manusia dalam
meningkatkan daya saing suatu perusahaan. Namun, teknologi tidak sepenuhnya
menghasilkan barang dan jasa berkualitas tetapi bisa menghasilkan barang dan
jasa lebih banyak dibandingkan dari produk yang dibuat oleh manusia.
·
Sumber daya manusia
Selain kualitas yang
baik, sumber daya manusia merupakan komponen yang paling penting dalam
peningkatan daya saing perusahaan. Mengapa demikian? Karena tenaga kerja yang
dihasilkan oleh setiap orang akan menjadikan produk trsebut memiliki nilai dan
kualitas yang bagus dibandingkan dengan produk yang dibuat oleh teknologi.
MANFAAT TQM (TOTAL
QUALITY MANAGEMENT)
Penerapam TQM (total
quality management) yang efektif membawa pengaruh positif yang pada akhirnya
akan memberikan manfaat bagi perusahaan itu sendiri, ada beberapa penerapan
pengendalian mutu antara lain sebagai berikut (ishikawa : 2005) :
·
Pengendalian mutu
memungkinkan untuk membangun mutu disetiap langkah proses produksi demi
menghasilkan produk yang 100% bebas cacat.
·
Pengendalian mutu
memungkinkan perusahaan menemukan kesalahan atau kegagalan sebelum akhirnya
berubah menjadi musibah bagi perusahaan.
·
Pengendalian mutu
memungkinkan desain produk mengikuti keinginan pelanggan secara efisien
sehingga produknya selalu dibuat sesuai pilihan pelanggan.
·
Pengendalian mutu
dapat membantu perusahaan menemukan data-data produksi yang salah.
(Yamit : 2001)
berpendapat bahwa TQM 9total quality management) tidak bermanfaat bagi
perusahaan saja, tetapi juga bermanfaat bagi pelanggan dan juga karyawan,
manfaatnya yaitu sebagai berikut :
·
Sedikit atau bahkan
tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan.
·
Kepuasan pelanggan
terjamin.
·
Kepedulian terhadap
pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan.
BUDAYA KUALITAS
SEBAGAI PENUNJANG DAYA SAING
Guna memahami budaya kualitas, terlebih dahulu perlu
memahami konsep budaya dan budaya organisasi. Budaya mengandung berbagai aspek
pokok (bounds,et.al : 1994), seperti:
·
Budaya merupakan
konstruksi sosial unsur-unsur budaya seperti nilai-nilai, keyakinan dan
pemahaman, yang dianut oleh semua anggota kelompok.
·
Budaya memberikan
tuntunan bagi para anggotanya dalam memahami suatu kejadian.
·
Budaya berisi
kebiasaan atau tradisi.
·
Dalam suatau budaya,
pola nilai, keyakinan, harapan, pemahaman, dan prilaku timbul dan berkembang
sepanjang waktu.
·
Budaya masing-masing
organisasi bersifat unik.
Sedangkan budaya
kualitas adalah sistem nilaiorganisasi yang menghasilkan suatu lingkungan yang
kondusif bagi pembentukan dan perbaikan kulitas secara terus menerus (Goetsch
dan Davis : 1994). Budaya kualitas terdiri dari filosofi, keyakinan, sikap,
norma, nilai, tradisi, prosedur, dan harapan yang meningkatkan kualitas.
Karakteristik umum organisasi yang memiliki budaya kualitas adalah sebagai
berikut (Fandy tjiptono & anastiasa diana : 2001) :
·
Perilaku sesuai
slogan.
·
Para karyawan
dilibatkan dan diberdayakan.
·
Pekerjaan dilakukan
dalam suatu tim.
·
Masukan dari pelanggan
secra aktif diminta dan digunakan untuk meningkatkan kualitas secara terus
menerus.
·
Sumber daya yang
memadai disediakan dimanapun dan kapanpun dibutuhkan untuk menjamin perbaikan
kualita secara terus-menerus.
·
Pendidikan dan
pelatihn diadakan agar para karyawan pada semua level memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas secara terus menerus.
·
Sistem penghargaan dan
promosi didasarkan pada kontribusu terhadap perbaikan kualitas secara
terus-menerus.
·
Rekan kerja dipandang
sebagai pelanggan internal.
·
Pemasok diperlakukan
sebagai mitra kerja.
TQM merupakan suatu
konsep yang berupaya melaksanakan managemen kualitas kelas dunia, untuk itu
diperlukan perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi.
Menurut hensler dan brunell (dalam Scheuing dan Christopher : 1993), ada empat
prinsip utama dalam TQM, keempat prinsip tersebut adalah:
·
Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan
adalah hal yang sangat diinginkan oleh setiap perusahaan, karena jika pelanggan
merasa puas terhadap kualitas barang atau jasa yang diproduksi oleh suatu
perusahaan itu merupakan suatu keberhasilan atau kebanggaan bagi perusahaan itu
sendiri.
Dalam TQM, konsep
mengenai kualitas dan pelanggan diperluas. Kualitas tidak lagi hanya bermakna
kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertenti, tetapi kualitas tersebut
ditentukan oleh pelanggan. Pelanggan itu sendiri meliputi pelanggan internal
dan pelanggan eksternal. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam
segala aspek, termasuk didalamnya harga, keamanan, dan ketetapan waktu. Oleh
karena itu segala aktivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan
para pelanggan.
Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai (value) yang
diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan. Semakin
tinggi nilai yang diberikan, maka semakin besar pula kepuasan pelanggan.
Berikut ini adanya kepuasan pelanggam yang dapat memberikan beberapa manfaat
yaitu (Fandy tjiptono : 1994) :
·
Hubungan antara
perusahaan dan para pelanggannya menjadi harmonis.
·
Memberikan dasar yang
baik bagi pembelian ulang.
·
Dapat mendorong
terciptanya loyalitas pelanggan.
·
Membentuk suatu
rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi
perusahaan.
·
Reputasi perusahaan
menjadi baik dimata pelanggan.
·
Laba yang diperoleh
dapat meningkat.
·
Respek terhadap setiap
orang
Dalam perusahaan yang
kualitasnya sudah bagus, setiap karyawan dipandang sebagai individu yang
memiliki talenta dan kreativitas tersendiri dan unik. Dengan demikian karyawan
merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai. Oleh krena itu, Setiap
orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk
terlibat dalam berpatisipasi dalam tim pengambil keputusan.
·
Perbaikan
berkesinambungan
Agar dapat sukses,
setiap perusahaan perlu melaksanakan proses sistematis dalam melaksanakan
perbaikan berkesinambungan. Konsep yang berlaku disini adalah siklus PDCA
(plan-do-check-act), yang terdiri dari langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan
rencana, pemeriksaan hasil pelaksanaan rencana, dan tindakan korektif terhadap
hasil yang diperoleh. (Fandy tjiptono & anastiasa diana : 2001).
FAKTOR-FAKTOR YANG
DAPAT MENYEBABKAN KEGAGALAN TQM (TOTAL QUALITY MANAGEMENT)
TQM (total quality
management) merupakan suatu pendekatan dan menyeluruh yang membutuhkan
perubahan total atas paradigma manajemen tradisional, komitmen jangka panjang,
kesatuan tujuan, dan pelatihan-pelatihan khusus. Selain dikarenakan usaha yang
setengah hati dab harapan-harapan yang tidak teralitis, ada pula beberapa
kesalahan yang secara umum dilakukan pada saat organisasi memulai inisiatif
perbaikan kualitas. Beberapa kesalah yang sering dilakukan (Fandy tjiptono dana
Anastasia Diana : 2003) yaitu:
·
Delegasi kepemimpinan
yang tidak baik dari manajemen senior.
·
Team mania.
·
Ada penyebar luasan
(deployment).
·
Menggunakan pendekatan
yang terbatas dab dogmatis.
·
Harapan yang terlalu
besar dan tidak realistis.
·
Empowerment
(pemberdayaan) yang bersifat prematur.
0 comments:
Posting Komentar